DEKLARASI PEMBENTUKAN INSTITUT JENDERAL BESAR SOEHARTO

by -1,995 views
0-0x0-0-0#

DEKLARASI PEMBENTUKAN
INSTITUT JENDERAL BESAR SOEHARTO

VESTRA NEWS

Jakarta 1 Oktober 2025

Acara berlangsung di Gedung juang jl Cikini Raya pukul 11.30

Bahwa presiden Soeharo adalah presiden Republik Indonesia yang terlibat
langsung dalam revolusi fisik dan merupakan tokoh utama dalam percepatan
pembangunan ekonomi, teknologi dan industri serta politik internasional, Oleh karena
itu di bawah kepemimpinan presiden Soeharto, negara Indonesia pada akhir dekade
1980-an hingga awal dekade 1990-an memperoleh predikat sebagai Macan Asia Baru
(New Asian Tiger) sejajar dengan negara Korea Selatan, Hongkong, Taiwan dan
Singapura.
Bahwa pasca berakhirnya kepemimpinan presiden Soeharto dan digantinya UUD
1945 asli dengan UUD 2002, maka predikat negara Indonesia sebagai Macan Asia Baru
menjadi sirna, seiring masuknya ideologi liberalisme dan komunisme yang dikemas
oleh kekuatan global melalui investasi dan kebudayaan serta teknologi. Pancasila hanya
dijadikan jargon oleh penyelenggara negara karena sejatinya kebijakan negara justru
mengabaikan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adl đan beradab.
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bahwa presiden Soeharto dengan political will-nya telah mengabadikan nama
presiden Sukarno sebagai nama bandara setelah 18 tahun masa kepemimpinannya
berakhir. Namun nama presiden Soeharto setelah 27 tahun masa kepemimpinannya
berakhir, tidak satupun presiden di era reformasi yang memiliki political will; untuk
mengabadikan nama presiden Soeharto dilekatkan sebagai nama institusi, gedung,
tempat, jalan atau kegiatan dan lain lain. Hal ini sangat mungkin terkait dengan
keberadaan kekuatan besar yang menghalanginya.
Bahwa presiden Soeharto sebagai manusia biasa dengan segala kelebihan dan
kekurangannya meninggalkan warisan berharga berupa gagasan, kepemimpinan,
strategi pembangunan, stabilitas nasional dan wawasan kebangsaan. Untuk mencegah
warisan presiden Soeharto tersebut terkubur, warisan tersebut perlu di
dokumentasikan dan di kaji secara objektif-ilmiah secara berkelanjutan. Kemudian hasil
kajian dimaksud dapat dijadikan referensi pada perumusan kebijakan negara untuk di
implementasikan dalam tahapan proses pembangunan.
Bahwa untuk kepentingan generasi masa kini dan mendatang dịperlukan ruang
kajian akademis yang independen dan terbuka untuk dapat memahami dinamika
sejarah nasional termasuk peran presiden Soeharto menyelamatkan Pancasila sebagai
dasar negara dari hegemoni ideologi komunisme. Dengan demikian generasi kini dan
Mendatang dapat mengambil nilai positifnya sehingga mereka dapat diharapkan akan
lebih baik dalam penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Untuk maksud tersebut kami warga negara Indonesia yang terdiri dari berbagai
latar belakang, suku, yang berbeda terpanggil untuk
agama dan pilihan politik
membentuk lembaga kajian yang fakus mempelajari berbagai gagasan presiden
Soeharto yang konstruktif terkait dengan persoalan ideologi politik ekonomi sosial
budaya pertahanan keamanan. Dalam rangka menghorrmati jasa presiden Soeharto dan
mengingat nama presiden Soeharto bukan merupakan hak ekslusif milik keluarga atau
kelompok tertentu, maka hari ini kami umumkan berdirinya lembaga kajian dengan
nama :
“INSTITUT JENDERAL BESAR SOEHARTO”
Jakarta, 1 Oktober 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *